Langsung ke konten utama

MERANCANG ALAT-ALAT PROSES PRODUKSI UTAMA PADA PROSES PEMBUATAN MAGNESIUM CARBONAT DARI DOLOMIDE DAN COKE



 

ABSTRAK
Industri senyawa-senyawa Magnesium sebagai salah satu jenis dari cabang industri anorganik, memiliki keunggulan karena memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia sekaligus mampu melepaskan ketergantungan industri-industri hilir dari import. Salah satunya ialah Industri pembuatan Magnesium Carbonat yang memanfaatkan sumber deposit batuan dolomide. Batuan ini banyak  terdapat di Indonesia dalam jumlah yang besar. Agar didapat gambaran tentang bagaimana mekanisme proses dan alat apa yang digunakan, perlu dibuatkan diagram alir proses (flow engineering Process Diagram) yang menjadi dasar dan pedoman bagi perancangan selanjutnya.

ABSTRACT
Design of main equipment of magnesium Carbonat process from Dolomide and coke
Magnesium compound Industries as one of  anorganic Industries, have superior comparative because of appliance owner minerals where it can be not violated from imported raw materials suply.One of the material which can be used is dolomide where it appearance as deposite minerals in Indonesia. Overall feasibility study can make clearly explanation of feasibility of this Indutries. In this paper, it will be tried to recontruction of  main equipment that used to operate this Industries as a based to determine peripherals eqipment, utility and man hour. This procedure will be used to set its fixed capital from this industries.


M. Dachyar effendi, Merancang Alat-Alat Proses Produksi Utama Padaproses Pembuatan Magnesium Carbonat Dari Dolomide Dan Coke,LOGIC, Politeknik UNUD, November, 2001

Download full Paper (click here) : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribut-ribut soal kenaikan tunjangan Peneliti : Perlu atau tidak?

Beginilah ceritanya, di negeri antah berantah ... GAJI PENELITI TIDAK RASIONAL Selasa, 6 Februari 1996 Jakarta, Kompas Sistem penggajian pegawai, termasuk peneliti, di lembaga riset pemerintah di Indonesia tidak rasional. Di antara negara ASEAN saja kecuali Vietnam, tingkat gaji peneliti Indonesia termasuk yang paling rendah. Bahkan yang diperoleh peneliti berpendidikan sarjana tersebut juga di bawah pendapatan karyawan swasta berpendidikan sekolah dasar dan lanjutan di Indonesia. Pendapatan yang diperoleh peneliti makin tidak rasional lagi dengan keluarnya peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara yang berlaku per 1 Februari 1996 yang mengharuskan mereka yang memiliki jabatan struktural, memilih salah satu saja antara tunjangan struktural dan fungsional. Demikian dikemukakan mantan Wakil Ketua LIPI, Prof Dr Aprilani Soegiarto, kepada wartawan usai acara pelantikan pejabat eselon I di

Aplikasi Bata Interlocking Untuk Rekonstruksi Pasca Letusan Gunung Merapi

ABSTRACT:    Merapi mount has broken some building in Yogyakarta in 2010. That occurance has inspirated to study and then developing some building wchich can hold up disaster by vulcanic and tectonic earthquake. Interlocking brick has some advantages for exeample are ease to engineered, less consumption of energy, and less production cost. Some composition has conducted to get proper interlocking brick material in order to fulfill ASTM standard for building brick. The composition consist of local sand, clay and cement. Interlocking brick has tested to ensure the strength of brick. Testing of interlocking brick to ensure its performance and to calculate the cost of building shown that the cost of building construction is 1.200.000 rupiah/m2, cheaper than using clay brick or other traditional brick. Based on this result, the interlocking brick can be considered to replace traditional brick especially in the land close to erupted mount andtectonic earthquake  Read

PENGGUNAAN MIKRO KANTILEVER PIEZORESISTIF UNTUK APLIKASI SENSOR LINGKUNGAN DAN BIOLOGI

Mikrokantilever (microcantilever) memiliki potensi besar untuk menggantikan sensor konvensional karena memiliki banyak keunggulan, diantaranya mampu mendeteksi objek hingga orde attogram dan memiliki respon yang cepat. Saat ini sensor berbasis mikrokantilever telah menarik perhatian untuk diaplikasikan di berbagai bidang, seperti kimia, biologi,kedokteran, fisika, dan lingkungan. Pada riset ini kami menggunakan mikrokantilever piezoresistif untuk mendeteksi humiditas (kelembaban udara) dan virus dengue. Pengukuran dilakukan dalam mode dinamis, di mana frekuensi resonansi dari vibrasi mikrokantilever berubah ketika ada obyek yang menempel di permukaan mikrokantilever. Pada deteksi humiditas, eksperimen dilakukan pada kelembaban relatif 11% RH hingga 44% RH. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa molekul air yang  menempel di permukaan mikrokantilever karena kenaikan humiditas mengakibatkan penurunan frekuensi resonan