STUDI SIFAT CAMPURAN 75% R-LOMBOK, 15% W-LOMBOK, 10% F-LODOYO SEBAGAI BAHAN BAKU KERAMIK STONEWARE DENGAN SUHU BAKAR 12500C
PENGARANG : Made Cingah, M Dachyar Effendi
Abstract
Research on the characteristic of mixed clay for stoneware raw material has been conducted. The mixed clay is made from 75% r-lombok, 15% w-lombok, 10% f-lodoyo. This research has showed that the mixed clay has pre-firing physical characteristic as follows: very plastic (bend ability of 360°C), brown colour, form water of 30-35%, and drying-shrinkage of 12%. Its physical characteristics after 850°C firing process are red-brick colour, low-pitch sounded, firing-shrinkage of 2.3%, total shrinkage of 14%, water absoprtion of 15.4%. And the physical characteristics after 1250°C firing process are dark-brown colour, high-pitch sounded, firing-shrinkage of 6.8%, total shrinkage of 18% and water absorption of 1.6%. According to the references and based on observation data, it can be concluded that this clay composition (coded as RL-2) satisfies conditions required for making stoneware with firing temperature of 1250°C and has dark-brown colour.
Kata kunci : tanah Lombok, stoneware, keramik
SUMBER :
Prosiding Seminar Teknologi untuk Negeri 2003, Vol. I, hal. 234 - 239 /HUMAS-BPPT/ANY
I. PENDAHULUAN
Para keramik artis biasanya menggunakan sifat keplastisan suatu bahan baku untuk menciptakan bentuk yang menarik dan indah. Bahan baku yang digunakan umumnya dalam bentuk hasil pencampuran dua atau lebih bahan mentah dengan menggunakan bahan mentah lokal dan impor untuk menghasilkan keramik jenis stoneware. Dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan harapan menggunakan bahan lokal sepenuhnya tumbuh semakin menguat. Semangat ini muncul karena bahan impor harganya sangat mahal. Hal ain yang juga penting dalam penggunaan bahan lokal adalah pencirian sifat khas produk suatu daerah tertentu.
karakteristik ideal bahan baku stoneware dapat bervariasi tergantung pada jenis barang yang dibuat, tetapi sebagian besar artisan akan memilih bahan baku yang memiliki sifat-sifat fisik prabakar (green body) yaitu; sangat plastis untuk pengerjaan dengan teknik putar, mengandung butiran kasar secukupnya yang memungkinkan untuk membuat bentuk besar, susut dalam pengeringan (susut kering) tidak lebih dari 5%, tidak ada kecenderungan meleot, retak atau pecah dalam pengeringan, tidak mengandung alkali yang akan meninbulkan busa atau bahan organik dalam jumlah besar. Sedangkan sifat pascabakar (cone 8-10) yaitu : susut dalam pembakaran (susut bakar) tidak lebih dari 6%, peresapan air antara 1-5%, warna pada pembakaran oksidasi coklat sedang dengan tekstur, warna pada pembakaran reduksi coklat oranye muda1).
KESIMPULAN
Berdasarkan telaah kepustakaan dan data hasil pengamatan akhirnya disimpulkan bahwa komposisi RL-2, yaitu R-Lombok 75%, feldspar Lodoyo 10% dan W-Lombok 15% memenuhi persyaratan untuk pembuatan keramik halus padat stoneware dengan suhu pembakaran 1250oC dengan warna coklat tua.
Abstract
Research on the characteristic of mixed clay for stoneware raw material has been conducted. The mixed clay is made from 75% r-lombok, 15% w-lombok, 10% f-lodoyo. This research has showed that the mixed clay has pre-firing physical characteristic as follows: very plastic (bend ability of 360°C), brown colour, form water of 30-35%, and drying-shrinkage of 12%. Its physical characteristics after 850°C firing process are red-brick colour, low-pitch sounded, firing-shrinkage of 2.3%, total shrinkage of 14%, water absoprtion of 15.4%. And the physical characteristics after 1250°C firing process are dark-brown colour, high-pitch sounded, firing-shrinkage of 6.8%, total shrinkage of 18% and water absorption of 1.6%. According to the references and based on observation data, it can be concluded that this clay composition (coded as RL-2) satisfies conditions required for making stoneware with firing temperature of 1250°C and has dark-brown colour.
Kata kunci : tanah Lombok, stoneware, keramik
SUMBER :
Prosiding Seminar Teknologi untuk Negeri 2003, Vol. I, hal. 234 - 239 /HUMAS-BPPT/ANY
I. PENDAHULUAN
Para keramik artis biasanya menggunakan sifat keplastisan suatu bahan baku untuk menciptakan bentuk yang menarik dan indah. Bahan baku yang digunakan umumnya dalam bentuk hasil pencampuran dua atau lebih bahan mentah dengan menggunakan bahan mentah lokal dan impor untuk menghasilkan keramik jenis stoneware. Dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan harapan menggunakan bahan lokal sepenuhnya tumbuh semakin menguat. Semangat ini muncul karena bahan impor harganya sangat mahal. Hal ain yang juga penting dalam penggunaan bahan lokal adalah pencirian sifat khas produk suatu daerah tertentu.
karakteristik ideal bahan baku stoneware dapat bervariasi tergantung pada jenis barang yang dibuat, tetapi sebagian besar artisan akan memilih bahan baku yang memiliki sifat-sifat fisik prabakar (green body) yaitu; sangat plastis untuk pengerjaan dengan teknik putar, mengandung butiran kasar secukupnya yang memungkinkan untuk membuat bentuk besar, susut dalam pengeringan (susut kering) tidak lebih dari 5%, tidak ada kecenderungan meleot, retak atau pecah dalam pengeringan, tidak mengandung alkali yang akan meninbulkan busa atau bahan organik dalam jumlah besar. Sedangkan sifat pascabakar (cone 8-10) yaitu : susut dalam pembakaran (susut bakar) tidak lebih dari 6%, peresapan air antara 1-5%, warna pada pembakaran oksidasi coklat sedang dengan tekstur, warna pada pembakaran reduksi coklat oranye muda1).
KESIMPULAN
Berdasarkan telaah kepustakaan dan data hasil pengamatan akhirnya disimpulkan bahwa komposisi RL-2, yaitu R-Lombok 75%, feldspar Lodoyo 10% dan W-Lombok 15% memenuhi persyaratan untuk pembuatan keramik halus padat stoneware dengan suhu pembakaran 1250oC dengan warna coklat tua.
Komentar
Posting Komentar